Diamengatakan salah satu poinnya adalah penegasan Pancasila sebagai ideologi, pandangan-dunia dan dasar filosofis negara-bangsa Indonesia. "Sejatinya saya hendak mengungkapkan dan memastikan bahwa Indonesia tidak mengenal, tidak mengakui dan tidak menerima konsep ideologi selain Pancasila dan memilih model lain di luar sistem dan bentuk NKRI yang mengandaikan kepelbagaian," katanya saat
Pancasilasebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia. Pada saat mendirikan negara, Bangsa Indonesia belum memiliki undang-undang dasar negara yang tertulis. PPKI merupakan penjelmaan atau wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur untuk membela Pancasila selama-lamanya. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia
Ulangan Harian PPKn SMP Kelas 9 Sikap bangsa Indonesia sebagai negara yang anti imperialisme dan kolonialisme ditegaskan dalam A. Pembukaan UUD NRI Tahun 194 B. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia C. Penjelasan UUD 1945 D. Tap. MPR RI Pilih jawaban kamu: A B C D E Soal Selanjutnya >
Ghufronmengatakan bahwa pada intinya sebagai aparat negara dilarang meminta ataupun menerima pemberian yang sekiranya mengganggu objektivitas dan mengganggu independensinya dalam memberikan layanan. Berdasarkan data yang dimiliki KPK tahun 2004-2009, profesi yang paling banyak terlibat praktek korupsi adalah swasta, anggota dewan, dan pejabat.
Sepertiyang telah diketahui bahwa Pancasila adalah dasar negara yang dicetuskan pertama kali pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila disebut sebagai identitas bangsa Indonesia yang memiliki lambang burung garuda, Kids. Baca Juga: Makna Sila Pertama Pancasila dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari, Materi Kelas 4 SD Tema 4.
Nilaiyang sudah dicontohkan oleh para pendiri bangsa. Nilai inilah yang menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengaktualisasikan nilai agama inilah cara kita beragama dalam bingkai Indonesia. Beragama dalam bingkai Indonesia adalah beragama yang moderat. Moderat bukan berarti statis, tapi dinamis.
iMMY2At. JAKARTA - Pendiri SMA Kebangsaan Zulkifli Hasan menegaskan jika bangsa Indonesia mempunyai kesempatan untuk menjadi negara maju. Zulkifli Hasan menjelaskan, kesempatan tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan dan kerjasama antara semua lapisan komponen bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan itu dalam acara Prasetya Alumni Angkatan 8 Asthabrata, yang digelar di Kalianda, Lampung Selatan pada Sabtu 10/6/2023. "Indonesia, punya kesempatan menjadi negara maju. Kunci kita menjadi negara maju adalah pendidikan, dan ditambah kunci kedua, kerjasama antar komponen bangsa," kata Zulkifli Hasan. Politisi asal Lampung ini memaparkan alasan Indonesia memiliki kesempatan menjadi negara maju ke-4 di dunia. Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN ini, Indonesia juga memiliki bonus demografi yang dimana puncaknya akan terjadi pada tahun 2025 sampai dengan 2038. Baca juga Jangan Sampai Seperti Dede Asiah yang Jadi Budak di Suriah, TKI Diminta Lapor Diri ke Disnakertrans Baca juga Kombes Hengki Haryadi Terima Permohonan Maaf Hercules Tapi Kalau Buat Salah, Tidak Ada Alasan! “Manakala kita sebagai bangsa Indonesia, bisa menyikapi dengan baik, maka kita bisa seperti Hongkong, Jepang dan Korea Selatan,” tegas Zulkifli Hasan. Sementara itu, salah seorang orangtua siswa lulusan SMA Kebangsaan mengaku sepakat dengan apa yang disampaikan Zulkifli Hasan. Ia turut meminta doa restu kepada Zulkifli Hasan agar sang putri yang merupakan lulusan dari SMA Kebangsaan menggapai cita-cita dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara. “Saya mengirim WA, "Pak Zulhas, mohon doa dan supportnya, semoga putri kami dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, tercapai cita-citanya serta bermanfaat bagi umat, negera dan bangsa,” cerita salah seorang wali murid mengapresiasi respons positif dari mantan Ketua MPR RI ini. Senada, seorang orangtua siswa SMA Kebangsaan lainya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan kepada anaknya untuk bersekolah gratis. Ia mengatakan, dengan kemurahan hati yang diberikan Zulkifli Hasan anaknya dapat tetap berprestasi. “Alhamdulillah Anak Yatimku Didikan Ponpes Riyadhus Sholhin Nur Rahmah Bandar Lampung Ardi Oksandi lulus Dengan Predikat Juara Umum abah bangga dengan kalian Anak ku I Love Yatimku Bravo Riyadhus Sholihin," ungkapnya. "Terima kasih Bapak Zulkifli Hasan atas atensinya semua anak yatim piatu bisa sekolah gratis di SMA Kebangsaan,” ujarnya. Baca Berita lainnya di Google News
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENDAHULUANIndonesia merupakan negara yang telah merdeka dan berdaulat hingga saat ini diakui oleh dunia Internasional sebagai bangsa yang nyata, berdaulat, dan besar. Karakteristik dari Indonesia ini tentunya tidak muncul tanpa penyebab yang jelas. Jika kita hendak memahami mengenai sejarah Indonesia sebagai bangsa yang memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan dengan negara lain, pertama kita harus melihat di beberapa bagian sejarah Indonesia. Pembagian dari fase-fase ini dapat dikategorikan dengan kurun waktunya, dapat dikatakan sejarah zaman kerajaan di Indonesia, sejarah zaman kolonialisme, sejarah orde lama dan orde baru, dan sejarah pasca ZAMAN KERAJAAN INDONESIA DENGAN CIRI KHAS SIKAP DAN KARAKTER BANGSA INDONESIAJika kita menjabarkan ciri khas Indonesia melalui pengkategorian yang demikian dapat kita uraikan di setiap zaman tersebut dalam sejarah bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragam dan besar, telah terdapat unsur ciri-ciri yang khas dari bangsa Indonesia itu sendiri. Seperti halnya pertama kita membahas pengaruh apa yang mempengaruhi Indonesia pada saat sekarang ini yang memiliki kaitan dengan zaman kerajaan di Indonesia?. Seperti yang kita dapat kaji dan ketahui, benih-benih faham kesatuan dalam keberagaman yang menjadi ciri khas pendekatan bangsa Indonesia dan sifat dari bangsa Indonesia itu sendiri berawal pada zaman kerajaan, seperti contoh dapat kita ambil dari faham pemersatu bangsa Indonesia yang sampai sekarang masih dipakai di dalam ideologi Pancasila kita, tertulis dan dapat dilihat yaitu asal mulanya berasal daripada zaman kerajaan Majapahit. Pada kala itu ditulisnya Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang menulis mengenai semboyan yang sekarang mempersatukan bangsa Indonesia dalam satu rangkaian kata “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti “Berbeda-Beda namun tetap Satu”. Dan juga Sumpah Palapa yang diungkapkan oleh Gajah Mada yang merupakan petinggi di kerajaan Majapahit pada kala itu, dimana dia bersumpah untuk menyatukan “nusantara” dibawah satu kepemimpinan. Konsepsi mengenai istilah “nusantara” ini dapat kita lihat telah ada pada zaman kerajaan di Indonesia biarpun dalam bentuk yang lebih simpel/ tidak sejelas sekarang, namun ambisi dan karakteristik bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu dirangkum dalam semboyan karya Mpu Tantular, dan Sumpah Palapa yang diungkapkan oleh Gajah Mada yang menjadi konsepsi bangsa Indonesia daripada apa yang dimaksudkan dan dikategorikan dengan “Nusantara” itu sendiri menjadi dasar dari ciri khas bangsa Indonesia sampai sekarang membentuk karakteristik bangsa Indonesia itu sendiri, yang beragam namun tetap satu, dan dalam suatu ambisi untuk menyatukan bangsa Indonesia dalam suatu konsepsi yang dinamakan “nusantara”. KAITAN ZAMAN KOLONIALISME INDONESIA DENGAN CIRI KHAS SIKAP DAN KARAKTER BANGSA INDONESIA Nilai-nilai mengenai ciri khas sikap bangsa Indonesia juga terdapat pada zaman kolonialisme. Dimana semangat bangsa Indonesia pasca Perang Diponegoro, dapat dikatakan sebagai representatif mengenai ketekunan, dan keuletan bangsa Indonesia dalam menggapai kemerdekaan, lepas dari kolonialisme itu sendiri. Dan pasca Perang Diponegoro itu sendiri, menandakan keinginan bangsa Indonesia dalam menggapai kemerdekaan. Rangkaian kejadian akibat kesamaan rasa dan penderitaan ini menjadikan munculnya gerakan yang unitary, dimana gerakan yang unitary ini menjadi nilai dasar sikap Indonesia sampai saat ini juga, yaitu Indonesia sebagai negara Kesatuan. Rangkaian kejadian lain yang muncul akibat dari adanya keinginan untuk lepas dari kolonialisme ini terjadi, kejadian seperti Sumpah Pemuda, yang merupakan rangkaian keinginan para pemuda bangsa Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia untuk sama-sama mengatakan anti-kolonialisme dan penjajahan atas bangsa, dan merujuk lagi kepada Mpu Tantular bahwa biarpun berbeda suku dan budaya, namun perjuangan serasa sepenanggungan ini dilakukan karena karakter bangsa Indonesa yang berbeda-beda namun tetap satu. Gerakan lain yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan pada zaman itu seperti dan para pahlawan kemerdekaan Indonesia lainya dalam bentuk gerakan pembentukan partai, penyelenggaraan rapat dalam membahas kemerdekaan, dan upaya diplomasi dengan negara lain guna mendapatkan empati dan pengakuan dari negara lain, dan final nya pada diproklamasikanya proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, dan nyata menandakan bahwa sikap pendekatan bangsa Indonesia yang sejalan dari sejumlah rangkaian kejadian yang berbuah proklamasi dan kemerdekaan Indonesia ini, semuanya mengumandangkan paham yang sama yaitu Indonesia merupakan bangsa yang anti dengan kolonialisme dan bentuk penjajahan apapun. Indonesia menolak penjajahan atas bangsanya sendiri dan mengutuk tindak tersebut terhadap bangsa lain juga, sikap anti-kolonialisme ini sampai sekarang masih jelas tercantum dan dilakukan dalam pendekatan kerjasama dan berdiplomasi dari Indonesia itu sendiri dimana Indonesia selalu menolak tindak kolonialisme dan imperialisme yang ada di dunia dalam manifestasi bentuk apapun, baik neo-kolonialisme, yang sukar untuk dilihat secara formil, sampai juga kolonialisme tradisional. Sikap asas unitary yang menjadi dasar bentuk negara kita menjadi pondasi dari nilai-nilai pendekatan Indonesia dalam sikapnya berhubungan dengan negara lain, dimana penekanan mengenai paham “kesatuan” ini terus ditekankan sebagai identitas bangsa Indonesia didalam sikap Indonesia berdiplomasi dan berhubungan dengan negara ZAMAN ORDE LAMA DAN ORDE BARU INDONESIA DENGAN CIRI KHAS SIKAP DAN KARAKTER BANGSA INDONESIA DALAM BERHUBUNGAN DENGAN NEGARA LAINCiri khas sikap bangsa Indonesia yang berbeda dari bangsa lain dalam pendekatan dalam berhubungan dengan negara lain dapat dilihat lebih jelas pada zaman Orde Lama dan Orde pada masa Orde Lama, Indonesia pasca menyatakan kemerdekaan terfokus pada keinginan untuk mencari pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia dia kancah internasional, pada kala itu dunia baru saja menghadapi kejadian global yang berdampak signifikan pada pandangan dunia mengenai tindak kolonialisme dan imperialisme. Dimana dunia pada saat itu sedang dalam fase de-kolonialisasi massal. Dari kenyataan ini, Indonesia pada masa itu dibawah kepemimpinan Presiden Soekarno melakukan upaya hubungan dengan negara lain dalam upaya menekankan agenda agar dunia menghapuskan tindak kolionialisme dan imperialisme, dan juga dalam upaya membuka relasi Indonesia dan pengakuan atas kemerdekaan Indonesia ke negara lain dalam upaya untuk meminimalisir upaya perampasan kembali kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Politik luar negeri Indonesia di zaman Orde Lama mulai terbentuk ketika Presiden Soekarno mengumunkan Dekrit Presiden, Juli 1959. Isi utama Dekrit pembubaran Konstituante Parlemen, kembali ke UUD 45 dan pembentukan MPRS dan DPAS. Dengan kembali ke UUD 45, posisi politik Presiden Soekarno menjadi lebih kuat, sehingga sangat dominan dalam penentuan arah kebijakan politik luar negeri Indonesia saat itu. Secara garis besar kebijakan polugri saat itu bersifat militan, progresif-revolusioner bahkan berani melakukan konfrontasi dalam melawan imperialisme, kolonialisme, dan khususnya neo-kolonialisme. Konsep anti neo-kolonialisme dan anti neo-imperialisme ini dimanifestasikan antara lain dalam bentuk Gerakan Non-Blok GNB, poros Jakarta-Peking, pembebasan Irian Barat Trikora dan politik konfrontasi dengan Malaysia Dwikora. Faham-faham dan pendekatan ini memupuk ciri khas Indonesia dalam berhubungan dan berdiplomasi dengan negara lain. Hal ini juga sejalan dengan dirumuskanya dasar konsitusi di Indonesia yaitu UUD1945 yang didalam pembukaanya di alenia ke-1 menyatakan bahwa “penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”.Pada masa Orde Baru dibawah kepemimpinan Soeharto, ciri khas bangsa Indonesia dalam pedekatan berhubungan dengan negara lain juga membentuk karakter pendekatan bangsa Indonesia pada masa sekarang juga yang lebih halus aau soft dan kooperatif. . Era Soeharto lebih kooperatif dan low profile, dan focus pada diplomasi untuk pembangunan ekonomi. Di era Soeharto Indonesia mulai memperbaiki citra dengan kembali bergabung di PBB serta mencetuskan konsep “good neighbourhood policy“, yang direalisasikan dengan membentuk ASEAN pada tahun 1967 bersama Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina. Orde Baru era Soeharto lebih menekankan pada diplomasi ekonomi dan pembangunan. Kawasan Asia Tenggara saat itu menghadapi situasi politik rawan akibat persaingan ideologi Blok Barat dan Blok Timur. Untuk menjamin pembangunan diperlukan stabilitas politik di tingkat nasional dan regional. Salah satu upaya untuk menjaga stabilitas kawasan adalah kebijakan “good neighbourhood policy”, kebijakan bertetangga dengan baik. Wawasan Nusantara adalah cara bagi Indonesia untuk memandang dirinya sendiri secara geografis sebagai satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosio-kultural, keamanan dan pertahanan. Indonesia sebagai negara kepulauan berkepentingan terhadap teritorial lautnya agar diakui kedaulatannya atas laut tersebut, dengan pertimbangan keamanan. Perjuangan ini di dunia internasional sudah dimulai sejak Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957 lahirlah yang mengusung konsep Wawasan Nusantara. Pendekatan daripada zaman Orde Lama dan Orde Baru lebih memperjelas ciri-ciri dan karakteristik dari Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain. Dimana dari Orde Lama dan Orde Baru sama-sama mengambil nilai-nilai mendasar yang telah ada daripada zaman kerajaan dan zaman kolonialisme di Indonesia, dan diperkaya dan diperdalam agar sesuai dengan zaman, situasi maupun kebutuhan pada zaman Orde Lama dan Orde Baru. Konsep-konsep seperti Politik Bebas Aktif pertama dirancang dan diterapkan pada masa Orde Lama, Konsep anti Kolonialisme, anti neo-kolonialisme, dan anti neo-imperialisme menjadi ciri khas bangsa Indonesia sampai sekarang juga dalam pendekatanya berhubungan dengan negara lain, dimana Indonesia tegas menyatakan bahwa Indonesia tidak menerima bentuk penjajahan dan kolonialisme dalam bentuk apapun. Dan juga pada masa Orde Baru Indonesia melebarkan pendekatan dalam berhubungan dan berdiplomasi dengan negara lain dalam bentuk pendekatan yang lebih soft power, tidak konfrontatif, dan lebih memfokuskan pada pembangunan perekonomian. Konsep mengenai kedaulatan kemaritiman Indonesia juga pertama dicetuskan pada masa ini, yang awalnya dirangkum dalam Deklarasi Djuanda, dan lebih diperjelas dalam bentuk konsep Wawasan Nusantara yang mengatur mengenai kedaulatan atas laut dan kemaritiman di Indonesia, yang menjadi ciri khas Indonesia juga dalam berdiplomasi dengan negara lain dimana Indonesia tegas dalam sikapnya mengenai kedaulatan lautnya dan hal it dirangkum dalam konsep yang dirancang pada masa Orde Baru yaitu Wawasan ZAMAN REFORMASI INDONESIA DENGAN CIRI KHAS SIKAP DAN KARAKTER BANGSA INDONESIA DALAM BERHUBUNGAN DENGAN NEGARA LAINPada zaman Reformasi ini, pendekatan sikap dan karakteristik bangsa Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain mulai menambahkan beberapa unsur lain, yang menjadi ciri khas juga dari Indonesia dalam berhubugan dengan negara lain. Konsep yang muncul pasca reformasi, dan juga didorong dari adanya pengaruh dari Perang Dingin juga yaitu konsep Human Rights, atau Hak Asasi Manusia. Konsep keamanan yang tradisional atau state-centric mulai bergeser kepada konsepsi keamanan individu, atau non-tradisional. Pada masa ini beberapa kebijakan dan tindakan memperkaya karakteristik dan ideologi bangsa Indonesia dalam konsep berpolitik luar negerinya. Era pemerintahan Habibie, Gus Dur dan Megawati merupakan periode transisi, era reformasi yang lebih terbuka dan demokratis. Kebijakan politik yang lebiih terbuka dan demokratis ini berdampak pada kebijakan politik negeri setiap era ke-3 pemerintahan. Di era transisi/reformasi ini politik luar negeri Indonesia lebih ditujukan pada upaya memperbaiki citra di mata internasional di bidang demokrasi, hak-hak sipil dan HAM, pemulihan ekonomi setelah mengalami krisis moneter krismon dan menjaga keutuhan integritas teritorial NKRI. Munculnya bahaya terorisme di dunia internasional, setelah tragedi 11 September 2001 di New York, AS. AS menyerang Afghanistan yang diduga sarang teroris Al Qaeda. AS juga mendeklarasikan perang melawan terorisme internasional dengan mengajak beberapa negara untuk bergabung, termasuk Indonesia. Beberapa gerakan separatisme muncul pada zaman ini, beberapa antara itu adalah Gerakan Aceh Merdeka GAM. Pada masa ini pendekatan yang diambil oleh Indonesia merujuk pada pendekatan yang soft-power,dan sikap anti terorisme dan penindasan manusia dan penegakan HAM pada zaman ini mulai lebih diperdalam dan ditekankan yang memperkaya konsep pendekatan politik luar negeri bebas aktif Indonesia, beberapa faham yang khas dapat diambil yang menjadikan Indonesia memiliki faham yang khas dalam pendekatanya berdiplomasi dengan negara 1 2 Lihat Politik Selengkapnya
sikap bangsa indonesia sebagai negara yang anti